Menu

Mode Gelap
Kasus Alfian di PT Indomarco, Serikat Buruh Soroti Dugaan Pelanggaran Hukum Ketenagakerjaan Kebenaran di Ujung Pengeras Suara, Aksi Aliansi Rakyat Melawan Kriminalisasi Bela Wartawan Diduga PHK Sepihak, PT Carefastindo Absen dari Mediasi Disnaker, SPBI: “Perusahaan Harus Tanggung Jawab!” SK Gubernur Dilanggar, Ojol Desak Pemerintah: Jangan Takut Tutup Aplikator Audit Vendor Jadi Taruhan, ADOB Ingatkan BIB Jangan Bermitra dengan Perusahaan Odong-Odong

Hukum · 13 Agu 2025

Sertifikat Tanah Jadi Sengketa, Notaris Fadril Usman Bantah Tuduhan Penggelapan


 Ilustrasi gambar sengketa sertifikat tanah antara kuasa hukum dan notaris, Rabu(13/8). Perbesar

Ilustrasi gambar sengketa sertifikat tanah antara kuasa hukum dan notaris, Rabu(13/8).

Tanjungpinang — Sengketa sertifikat tanah antara Arlindawati dan notaris H. Fadril Usman, S.H., M.H., kini bergulir ke ranah hukum. Kuasa hukum Arlindawati, Agustinus Marpaung, S.H., M.H., melaporkan Fadril Usman ke Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Tanjungpinang pada Senin (12/8/2025) atas dugaan penggelapan sertifikat tanah milik kliennya.

Dalam wawancara kepada Media ini, Agustinus mengaku telah meminta langsung sertifikat tersebut sejak Mei 2025.

“Saya sebagai kuasa hukumnya ibu Arlindawati dan mendampingi beliau sekira pada bulan Mei 2025 telah meminta langsung kepada notaris (pak Fadril Usman) terkait sertifikat milik klien kami. Namun Fadril Usman, keberatan untuk memberikan,” ujarnya.

Agustinus menambahkan, Fadril pernah menyatakan siap menyerahkan dokumen tersebut di ranah hukum.

“Kata pak Fadril Usman, beliau akan menyerahkan sertifikatnya di pengadilan atau di kepolisian,” tambahnya.

Fadril Usman: Sertifikat Aman, Hanya Menunggu Kesepakatan

Menanggapi laporan tersebut, H. Fadril Usman membantah tegas tuduhan penggelapan. Ia bahkan memperlihatkan tiga sertifikat kepada wartawan sebagai bukti bahwa dokumen tersebut aman.

“Tuduhan itu tidak benar. Sertifikat tersebut tidak pernah saya gelapkan. Ini buktinya, sertifikat masih ada dan aman,” tegas Fadril sambil memperlihatkan tiga sertifikat kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).

Fadril menjelaskan, persoalan ini bukanlah murni masalah pidana, melainkan bagian dari konflik internal keluarga yang belum mencapai kata sepakat.

“Upaya mediasi sudah dilakukan beberapa kali antara kedua pihak, namun memang belum ada kesepakatan final. Sebagai notaris, saya hanya memegang sertifikat ini sementara sampai ada putusan atau kesepakatan yang jelas,” ujarnya.

Ia menegaskan kesiapannya bekerja sama penuh dengan penyidik dan akan menyerahkan dokumen sesuai prosedur hukum.

“Saya menghargai hak setiap orang untuk melapor, tapi mari kita kedepankan asas praduga tak bersalah. Semua pihak saya harap menunggu proses hukum berjalan,” pungkasnya. (Reza)

Artikel ini telah dibaca 76 kali

badge-check

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kasus Alfian di PT Indomarco, Serikat Buruh Soroti Dugaan Pelanggaran Hukum Ketenagakerjaan

16 Oktober 2025 - 00:11

Kebenaran di Ujung Pengeras Suara, Aksi Aliansi Rakyat Melawan Kriminalisasi Bela Wartawan

8 Oktober 2025 - 17:52

Diduga PHK Sepihak, PT Carefastindo Absen dari Mediasi Disnaker, SPBI: “Perusahaan Harus Tanggung Jawab!”

6 Oktober 2025 - 15:39

SK Gubernur Dilanggar, Ojol Desak Pemerintah: Jangan Takut Tutup Aplikator

3 Oktober 2025 - 01:27

Audit Vendor Jadi Taruhan, ADOB Ingatkan BIB Jangan Bermitra dengan Perusahaan Odong-Odong

2 Oktober 2025 - 22:22

Aliansi Driver Online Batam Bangkit, 9 Tuntutan, Desak Copot Kadishub Kepri

1 Oktober 2025 - 23:06

Trending di Daerah