Tanjungpinang — Tiga provinsi di Pulau Sumatra sedang berduka. Banjir besar dan longsor melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, meninggalkan jejak kerusakan parah, ribuan rumah hanyut, hingga warga yang kehilangan anggota keluarga. Di tengah kabar pilu itu, solidaritas mengalir dari Kota Tanjungpinang, Rabu(3/12/2025).

Flyer resmi PSMM Tanjungpinang yang mengajak masyarakat turut serta dalam aksi kemanusiaan bagi korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Melalui gerakan ini, warga di perantauan diharapkan dapat meringankan beban para penyintas bencana.
Perserikatan Sosial Minang Maimbau (PSMM) Kota Tanjungpinang turun ke jalan menggelar aksi galang dana kemanusiaan yang dipimpin Koordinator Lapangan Riswandi, S.Ag. Aksi ini sudah berlangsung sejak Sabtu (29/11/2025) dan dilakukan secara resmi setelah mendapatkan izin dari Kapolresta Tanjungpinang dan Dinas Sosial Kota Tanjungpinang.
“Kami melakukan ini karena hati kami terpanggil. Apa yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar adalah duka kita bersama,” ujar Riswandi dengan mata berkaca-kaca.
Bencana Besar di Tiga Provinsi: Rumah Hanyut, Akses Terputus, Ribuan Mengungsi
Curah hujan ekstrem memicu banjir bandang dan longsor di berbagai wilayah. Sungai meluap, jalan terputus, jembatan roboh, dan kawasan pemukiman rata dengan lumpur.
Aceh: banyak wilayah terendam, akses transportasi terputus, ratusan warga terpaksa dievakuasi dalam kondisi mendesak.
Sumatera Utara: menjadi wilayah dengan dampak terparah korban jiwa meningkat, sejumlah desa terisolasi, dan operasi pencarian masih terus dilakukan.
Sumatera Barat: banjir bandang menerjang permukiman, menghanyutkan rumah, dan merusak fasilitas umum.
Posko darurat kini dibanjiri pengungsi: anak-anak, lansia, hingga ibu yang menggendong bayi, semuanya berharap bantuan cepat datang.
Aksi Kemanusiaan yang Menggerakkan Hati Warga Tanjungpinang

Seorang warga pasar memasukkan donasi ke dalam kotak amal saat Relawan PSMM Tanjungpinang melakukan penggalangan dana untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Di tengah lalu lalang kendaraan dan aktivitas warga, para relawan PSMM berdiri dengan kotak amal dan spanduk besar bertuliskan “Peduli Bencana Sumatra”. Masyarakat terlihat antusias mulai dari pelajar, pedagang, hingga pengendara yang melintas semuanya ikut menyumbang.
“Ada bapak-bapak buruh harian yang datang hanya untuk menyumbangkan Rp 10 ribu. Katanya ini untuk saudara yang sedang kesusahan. Itu sangat menyentuh,” cerita Riswandi.
PSMM memastikan setiap donasi akan disalurkan ke titik-titik terdampak paling parah melalui jalur resmi agar tepat sasaran dan tidak terhambat birokrasi.
Ajakan Terbuka untuk Semua Masyarakat
PSMM Tanjungpinang berharap gerakan kecil ini bisa menjadi energi besar untuk membantu sesama.
“Kami mengajak semua pihak ikut bergerak. Sedikit dari kita, sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar,” ujar Riswandi.
Ia menegaskan bahwa bencana ini bukan hanya milik satu daerah, tetapi bencana kemanusiaan yang harus ditangani bersama. (Reza)













